KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memahami arti dari realisasi pancasila dalam sosial dan budaya dalam kehidupan manusia.
Pada kesempatan ini kami dari
Kelompok VI mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Eka Periaman Zai, SH,
M.Pd sebagai Dosen pengasuh mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kepada teman –
teman yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Sebagai manusia yang tidak sempurna,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak kesalahan
dan kekurangan, untuk itu kami dari kelompok II mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
A.
Latar Belakang................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah........................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................... 3
A.
Pengertian Realisasi Pancasila......................................... 3
B.
Nilai-Nilai Pancasila......................................................... 4
C.
Langkah Realisasi Pancasila............................................ 6
D.
Kendala Realisasi Pancasila dan
Pemecahannya............ 8
BAB III PENUTUP......................................................................... 10
A.
KESIMPULAN................................................................ 10
B.
SARAN............................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara
yuridis konstitusional kedudukan Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar
Negara Republik Indonesia dan sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan
hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya di
akui, dan menimbulkan tekad, untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah
telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur.
Menyadari
bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga Negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
Nilai-nilai
yang terkandung di dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia sendiri yang berasal dari adat istiadat, kebudayaan dan nilai
religius bangsa Indonesia.
Pelaksanaan
ataupun realisasi Pancasila juga dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Salah
satu bentuk pelaksanaan Pancasila adalah dalam bidang sosial budaya. Perjalanan
Pancasila dapat secara jelas dilihat di tengah-tengah kultur ataupun budaya
yang berkembang dalam masyarakat Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Realisasi Pancasila?
2.
Apakah Nilai-nilai Pancasila dalam sosial dan budaya?
3.
Bagaimana langkah Realisasi Pancasila dalam bidang
sosial budaya?
4.
Apakah kendala Realisasi Pancasila dalam sosial budaya?
5.
Bagaimana cara mengatasi kendala Realisasi Pancasila
dalam sosial budaya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Realisasi Pancasila
Secara
sederhana realisasi diartikan sebagai pelaksanaan, perwujudan atau penerapan. Kata
realisasi juga bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan atau mekanisme
suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa realisasi bukan sekedar
aktivitas, tetapi juga suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara
sungguh-sunguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
Sedangkan pengertian dari
sosial budaya adalah salah satu bidang kehidupan manusia dalam mengembangkan
kebudayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkaitan
dengan pemenuhan hajat hidup manusia khususnya dalam memenuhi kepuasaan
batiniah, material dan sosial.
Maka realisasi Pancasila
dalam bidang sosial budaya dapat diartikan sebagai aktivitas ataupun tindakan
dalam mengembangkan kebudayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Seluruh aktivitas pengembangan sosial budaya berlandaskan norma-norma luhur
yang ada pada Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan
nilai-nilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sendiri yang berasal dari
Adat Istiadat, kebudayaan dan nilai religius bangsa Indonesia.
B.
Nilai-Nilai Pancasila di Dalam Sosial
dan Budaya
Pelaksanaan Pancasila
merupakan salah satu bentuk perwujudan Pancasila dalam tindakan dan kegiatan
praktis dalam kehidupan manusia. Pelaksaan Pancasila dapat diuusahakan dan
terjadi dalam kehidupan manusia di setiap orang yang mendukungnya. Dan menurut
Noto Nagoro jenis pelaksaan semacam ini di istilahkan sebagai subjektivikasi
subjektiv. Sedangkan sebagai yang didukung dan diusahakan oleh bangsa
Indonesia, pancasila tentu saja akan dilaksanakan secara bersama-sama dalam
seluruh segi kehidupan bangsa Indonesia. Dalam kehidupan bersama Pancasila
dapat dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dalam menyusun lembaga-lemabaga
kemasyarakatan, kenegaraan maupun pemerintahan. Dalam membuat khaidah-khaidah
ataupun norma-norma dalam kehidupan bersama, serta dalam menentukan arah tujuan
bagi kehidupan bersama dan pelaksanaan-pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan Pancasila
bersama ini disebut subjektivitas objektif.
Nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sosial dan budaya dapat di tunjukan sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila-sila tersebut
mengandung makna yang direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti :
a. Beriman dan bertaqwa yaitu secara
sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama
dan mengamalkannya.
b. Saling menghormati dan bekerjasama
dengan pemeluk agama lain tanpa adanya sekat atau batas agama
c. Saling menghormati dan bertoleransi dan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
d. Tidak memaksa suatu agama untuk memeluk
agama lain
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Butir
kedua dari Pancasila yang mengandung pengertian bahwa seluruh manusia makhluk
yang beradab dan memiliki keadilan yang setara di Mata tuhan bukti realisanya :
a. Mengakui persamaan hak, derajat dan
kewajiban antar sesama manusia
b. Saling mencintai sesama manusia
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
f. Berani membela kebenaran dan keadilan
g. Menaati hukum dan tidak diskriminatif
3. Persatuan Indonesia
Sila ini mengandung makna bahwa Indonesia ini adalah
Negara persatuan dan menjunjung tinggi nilai kesatuan. Dalam sila ini
menjelaskan bahwa Indonesia memiliki rasa persatuan yang tinggi walaupun
berbeda daerah, berbeda suhu, berbeda budaya tetapi tetap satu seperti layaknya
bunyi Bhineka Tunggal Ika “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu”
Proses realisasinya dapat kita lihat seperti :
a. Menjaga persatuan dan kesatuan NKRI
b. Rela berkorban demi Bangsa dan Negara
serta bekerja keras
c. Cinta Tanah Air di Indonesia
meningkatkan prestasi di segala bidang
d. Bangsa sebagai Indonesia percaya diri
sebagai orang Indonesia
4. Kerakyatan Yang di Pimpin oleh Hikmat
dan Kebijaksanaan dalam Pemusyawaratan Perwakilan
Maksudnya bahwa Pancasila dalam sila keempat
menjelaskan bahwa setiap manusia itu dipimpin atau di tuntut oleh hikmat yaitu
kebijaksanaan dalam penyampaian pendapat atau gagasan melalui musyawarah.
Realisasi yang dapat kita temukan yaitu :
a. Mengutamakan kepentingan Negara dan
masyarakat di atas kepentingan pribadi
b. Tidak memaksa kehendak kepada orang
lain
c. Mengutamakan budaya musyawarah,
memberikan hak suara dan mengawasi wakil rakyat
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Dalam sila ini
menjelaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia ini harus mendapatkan keadilan di
berbagai aspek adil dalam pemberian hak dan kewajiban, adil dalam penyampaian
pendapat, serta adil dalam mendapatkan pelayanan dan program-program Negara.
Adapun realisasinya
yaitu:
a. Menjunjung tinggi keadilan
b. Bersikap adil terhadap sesama
c. Menolong sesama manusia yang
membutuhkan
d. Menghargai orang lain
e. Bekerja keras
C.
Langkah Realisasi Pancasila dalam
Sosial dan Budaya
Sebagai perbuatan khas
manusiawi, segala tindakan yang dilakukan oleh manusia di dasarkan oleh
pemikiran dan pemahaman. Hasil pemikiran dan pemahaman tersebut secara langsung
ataupun tidak langsung digunakan sebagai landasan untuk bertindak sebab dengan
pemikiran dan pemahaman yang dimilikinya manusia dapat memahami keberadaan
dirinya dalam hubungannya dengan yang lain. Pemilihan itu terjadi atas berbagai
situasi yang menawarkan berbagai hal yang bernilai sesuai dengan kecenderungan
yang dimilikinya.
Hal-hal yang dirasa bernilai itu akan
memberikan daya tarik serta kecenderungan akan dipilih untuk diusahakan.
Demikian pula dengan Pancasila, kita perlu memahami Pancasila dengan benar,
yang meliputi fungsi dan kedudukannya dalam kehidupan kita.
Bangsa yang berbudaya
Pancasila adalah bangsa yang berpegang pada prinsip religiositas, pengakuan
bahwa manusia merupakan salah satu makhluk Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa
yang berbudaya Pancasila menghendaki berlangsungnya segala sesuatu dalam
suasana yang selaras, serasi dan seimbang. Hal ini hanya mungkin terjadi
apabila setiap warga masyarakat menyadari akan hak dan kewajibannya, menyadari
akan peran, fungsi dan kedudukannya.
Bangsa yang berbudaya
Pancasila menciptakan masyarakat yang demokratis, suatu masyarakat yang
pluralistik, menghargai segala perbedaan yang dialami manusia, menghargai
perbedaan pendapat, sportif, yang pada akhirnya bermuara pada suatu masyarakat
yang selalu mengutamakan kesepakatan dalam menentukan keputusan bersama, dan
selalu mematuhinya. Keputusan bersama ini dapat berupa kesepakatan yang
bersifat informal, sosial maupun kultural oleh masyarakat, dapat pula bersifat
formal dan yuridis, seperti peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
Negara. Masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang anggotanya menjunjung
tinggi kesepakatan bersama dan menjunjung tinggi peraturan hukum. Hal ini
berarti bahwa penegak hukum dan warga masyarakat sama-sama mematuhi hukum
sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing.
Bangsa yang berbudaya pancasila
menghargai harkat dan martabat manusia. Dengan kata lain Hak Asasi Manusia di
junjung tinggi. Manusia didudukan dan ditempatkan sesuai dengan harkat dan
martabatnya. Hak-hak sipil dan politik warga masyarakat dihormati, demikian
pula hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Dalam masyarakat yang demokratis yang
menjunjung tinggi hak asasi warganya maka akan tercipta keadilan, kesetaraan
gender, kebenaran dan keutamaan hidup, nilai yang sangat didambakan. Dengan
demikian akan tercipta masyarakat yang berbudaya dan beradab. Bangsa yang
berbudaya pancasla menuntut berlangsungnya disiplin, transparansi, kejujuran
dan tanggung jawab sosial dalam segala penyelenggaraan kehidupan. Dengan
nilai-nilai tersebut akan tercipta keteraturan, ketertiban, ketentraman,
kelugasan, saling percaya mempercayai, kebersamaan, anti kekerasan dan kondisi
lainnya yang memperkuat kesatuan dan persatuan masyarakat sehingga terhindar
dari berbagai penyimpangan termasuk korupsi, kolusi dan nepotisme dalam
berbagai penyelenggaraan kehidupan, termasuk penyelenggaraan pemerintahan.
Bangsa yang berbudaya
Pancasila mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, tanpa mengesampingkan
kepentingan pribadi dan kelompok masyarakat. Berbagai kepentingan ini perlu
diatur begitu rupa sehingga tercipta ke-harmonian.
D.
Kendala Realisasi Pancasila Dalam
Bidang Sosial Dan Budaya
1. Kendala Realisasi Pancasila
a. Pengaruh budaya luar terhadap budaya
indonesia
Kebudayaan Indonesia terbentuk dan dipengaruhi oleh
kebudayaan lain seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India, dan kebudayaan
Arab. Kebudayaan India masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha. Dari waktu
ke waktu budaya barat semakin marak dan di serap dengan mudah oleh masyarakat
Indonesia, tanpa memperdulikan apakah budaya itu merusak atau tidak. Namun
secara tidak langsung masyarakat Indonesia lebih menyukai budaya luar dari pada
budaya sendiri yang masih lekat dengan nilai-nilai Pancasila. Beberapa contoh
asing yang sangat negativ namun marak di Indonesia yaitu seks bebas,
pengkonsumsian narkoba dan obat-obatan terlarang dan gaya berpakaian.
b. Keberagaman Budaya Indonesia
Keberagaman budaya sering menjadi pemicu timbunya
konflik di Indonesia. Kesalahpahaman atau konflik yang timbul akibat adanya
keanekaragaman budaya di Indonesia. Misalnya konflik Ambon dengan Bugis.
Masyarakat Ambon umumnya adalah kelompok masyarakat
yang statis. Mereka lebih suka menjadi pegawai negeri, menguasai lahan tempat
kelahirannya, juga memiliki ladang dan pengolahan sagu. Berbeda dengan
masyarakat Bugis yang merupakan kaum pendatang dan tidak memiliki lahan.
Umumnya masyarakat Bugis adalah pedagang sehingga banyak menguasai bidang
ekonomi di Ambon, kemudian lama kelamaan kemampuan finansial mereka lebih
besar. Kesenjangan ekonomi inilah yang memunculkan konflik, serupa juga terjadi
di Poso, Timor Timur dan Sambas, konflik antara warga lokal dengan kaum
pendatang.
Selain itu yang menjadi
masalah saat ini adalah identitas dan nilai-nilai kebudayaan masing-masing suku
suku bangsa di setiap daerah di Indonesia sudah mulai luntur bahkan menghilang.
Padahal nilai-nilai kebudayaan berfungsi untuk mempertahankan harga diri,
nilai-nilai yang mulai luntur akan mengikis harga diri dan harga diri bangsa.
2. Pemecahan Masalah Kendala Realisasi
Pancasila
Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila merupakan tuntunan
dan pegangan dalam mengatur atau mengendalikan sikap dan prilaku manusia
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma
dalam wujud yang beraneka ragam.
Kebudayaan daerah dapat
dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai Pancasila yang merupakan
nilai-nilai luhur Bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai baru yang tumbuh
dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun. Dalam konteks
pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila, perlu
diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada akibat
dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a.
Realisasi
Pancasila merupakan perwujudan atau penerapan suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara
sungguh-sunguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
Realisasi Pancasila dalam bidang sosial budaya dapat diartikan sebagai
aktivitas ataupun tindakan dalam mengembangkan kebudayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
b. Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sosial dan budaya. Pelaksanaan Pancasila merupakan salah satu bentuk perwujudan
Pancasila dalam tindakan dan kegiatan praktis dalam kehidupan manusia. Dan
menurut Noto Nagoro jenis pelaksaan semacam ini di istilahkan sebagai
subjektivikasi subjektiv. Sedangkan sebagai yang didukung dan diusahakan oleh
bangsa Indonesia, pancasila tentu saja akan dilaksanakan secara bersama-sama
dalam seluruh segi kehidupan bangsa Indonesia. Dalam membuat khaidah-khaidah
ataupun norma-norma dalam kehidupan bersama, serta dalam menentukan arah tujuan
bagi kehidupan bersama dan pelaksanaan-pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan
Pancasila bersama ini disebut subjektivitas objektif.
c.
Langkah Realisasi pancasila dalam sosial dan
budaya
Ø
Bangsa
yang berbudaya Pancasila adalah bangsa yang berpegang pada prinsip
religiositas, pengakuan bahwa manusia merupakan salah satu makhluk Ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa
Ø
Bangsa
yang berbudaya Pancasila menghendaki berlangsungnya segala sesuatu dalam
suasana yang selaras, serasi dan seimbang
Ø
Bangsa
yang berbudaya Pancasila menciptakan masyarakat yang demokratis, suatu
masyarakat yang pluralistik, menghargai segala perbedaan yang dialami manusia,
menghargai perbedaan pendapat, sportif
Ø
Bangsa
yang berbudaya pancasila menghargai harkat dan martabat manusia. Dengan kata
lain Hak Asasi Manusia di junjung tinggi
Ø
Bangsa
yang berbudaya Pancasila mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, tanpa
mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok masyarakat
d.
Kendala Realisasi Pancasila dalam sosial dan
budaya dan pemecahannya.
I.
Kendala Realisasi Pancasila
Ø Pengaruh budaya luar terhadap budaya
indonesia
Ø Keberagaman Budaya Indonesia
II.
Pemecahan
Masalah Kendala Realisasi Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan
tuntunan dan pegangan dalam mengatur
atau mengendalikan sikap dan prilaku manusia Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang
beraneka ragam.
Kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya
nilai-nilai Pancasila yang merupakan nilai-nilai luhur Bangsa
B.
Saran
Kehidupan Sosial Budaya hendaknya dijalankan berlandaskan nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam pancasila. Pancasila merupakan ideologi bangsa
Indonesia maka sudah sepantasnya dan selayaknya pelaksanaan kehidupan
sehari-hari dalam bidang apapun itu terutama dalam bidang sosial budaya tidak
mengindahkan kaedah-kaedah luhur Pancasila. Kita wujudkan Indonesia yang
sejahtera dengan menerapkan budaya yang berpancasila. Dan dalam pembuatan
makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saran
dan kritik yang membangun dari pembaca, penulis sangat mengharapkan demi
sempurnanya makalah ini kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar