Sabtu, 14 Oktober 2017

Realisasi Pancasila



KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memahami arti dari realisasi pancasila dalam sosial dan budaya dalam kehidupan manusia.
            Pada kesempatan ini kami dari Kelompok VI mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Eka Periaman Zai, SH, M.Pd sebagai Dosen pengasuh mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kepada teman – teman yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
            Sebagai manusia yang tidak sempurna, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu kami dari kelompok II mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.


                                                                                                Penulis,



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................... ii

BAB I    PENDAHULUAN............................................................ 1
A.   Latar Belakang................................................................ 1
B.   Rumusan Masalah........................................................... 2
BAB II   PEMBAHASAN............................................................... 3
A.   Pengertian Realisasi Pancasila......................................... 3
B.   Nilai-Nilai Pancasila......................................................... 4
C.   Langkah Realisasi Pancasila............................................ 6
D.   Kendala Realisasi Pancasila dan Pemecahannya............ 8
BAB III PENUTUP......................................................................... 10
A.   KESIMPULAN................................................................ 10
B.   SARAN............................................................................. 11




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Secara yuridis konstitusional kedudukan Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar Negara Republik Indonesia dan sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya di akui, dan menimbulkan tekad, untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga Negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sendiri yang berasal dari adat istiadat, kebudayaan dan nilai religius bangsa Indonesia.
Pelaksanaan ataupun realisasi Pancasila juga dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Salah satu bentuk pelaksanaan Pancasila adalah dalam bidang sosial budaya. Perjalanan Pancasila dapat secara jelas dilihat di tengah-tengah kultur ataupun budaya yang berkembang dalam masyarakat Indonesia.




B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Realisasi Pancasila?
2.      Apakah Nilai-nilai Pancasila dalam sosial dan budaya?
3.      Bagaimana langkah Realisasi Pancasila dalam bidang sosial budaya?
4.      Apakah kendala Realisasi Pancasila dalam sosial budaya?
5.      Bagaimana cara mengatasi kendala Realisasi Pancasila dalam sosial budaya?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Realisasi Pancasila

Secara sederhana realisasi diartikan sebagai pelaksanaan, perwujudan atau penerapan. Kata realisasi juga bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa realisasi bukan sekedar aktivitas, tetapi juga suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sunguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
Sedangkan pengertian dari sosial budaya adalah salah satu bidang kehidupan manusia dalam mengembangkan kebudayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkaitan dengan pemenuhan hajat hidup manusia khususnya dalam memenuhi kepuasaan batiniah, material dan sosial.

Maka realisasi Pancasila dalam bidang sosial budaya dapat diartikan sebagai aktivitas ataupun tindakan dalam mengembangkan kebudayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Seluruh aktivitas pengembangan sosial budaya berlandaskan norma-norma luhur yang ada pada Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sendiri yang berasal dari Adat Istiadat, kebudayaan dan nilai religius bangsa Indonesia.





B.     Nilai-Nilai Pancasila di Dalam Sosial dan Budaya
Pelaksanaan Pancasila merupakan salah satu bentuk perwujudan Pancasila dalam tindakan dan kegiatan praktis dalam kehidupan manusia. Pelaksaan Pancasila dapat diuusahakan dan terjadi dalam kehidupan manusia di setiap orang yang mendukungnya. Dan menurut Noto Nagoro jenis pelaksaan semacam ini di istilahkan sebagai subjektivikasi subjektiv. Sedangkan sebagai yang didukung dan diusahakan oleh bangsa Indonesia, pancasila tentu saja akan dilaksanakan secara bersama-sama dalam seluruh segi kehidupan bangsa Indonesia. Dalam kehidupan bersama Pancasila dapat dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dalam menyusun lembaga-lemabaga kemasyarakatan, kenegaraan maupun pemerintahan. Dalam membuat khaidah-khaidah ataupun norma-norma dalam kehidupan bersama, serta dalam menentukan arah tujuan bagi kehidupan bersama dan pelaksanaan-pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan Pancasila bersama ini disebut subjektivitas objektif.
Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial dan budaya dapat di tunjukan sebagai berikut :
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila-sila tersebut mengandung makna yang direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti :
a.       Beriman dan bertaqwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya.
b.      Saling menghormati dan bekerjasama dengan pemeluk agama lain tanpa adanya sekat atau batas agama
c.       Saling menghormati dan bertoleransi dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
d.      Tidak memaksa suatu agama untuk memeluk agama lain

2.      Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
            Butir kedua dari Pancasila yang mengandung pengertian bahwa seluruh manusia makhluk yang beradab dan memiliki keadilan yang setara di Mata tuhan bukti realisanya :
a.       Mengakui persamaan hak, derajat dan kewajiban antar sesama manusia
b.      Saling mencintai sesama manusia
c.       Mengembangkan sikap tenggang rasa
d.      Tidak semena-mena terhadap orang lain
e.       Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
f.       Berani membela kebenaran dan keadilan
g.      Menaati hukum dan tidak diskriminatif

3.      Persatuan Indonesia
Sila ini mengandung makna bahwa Indonesia ini adalah Negara persatuan dan menjunjung tinggi nilai kesatuan. Dalam sila ini menjelaskan bahwa Indonesia memiliki rasa persatuan yang tinggi walaupun berbeda daerah, berbeda suhu, berbeda budaya tetapi tetap satu seperti layaknya bunyi Bhineka Tunggal Ika “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu”
Proses realisasinya dapat kita lihat seperti :
a.       Menjaga persatuan dan kesatuan NKRI
b.      Rela berkorban demi Bangsa dan Negara serta bekerja keras
c.       Cinta Tanah Air di Indonesia meningkatkan prestasi di segala bidang
d.      Bangsa sebagai Indonesia percaya diri sebagai orang Indonesia

4.      Kerakyatan Yang di Pimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Pemusyawaratan Perwakilan
Maksudnya bahwa Pancasila dalam sila keempat menjelaskan bahwa setiap manusia itu dipimpin atau di tuntut oleh hikmat yaitu kebijaksanaan dalam penyampaian pendapat atau gagasan melalui musyawarah.
Realisasi yang dapat kita temukan yaitu :
a.       Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi
b.      Tidak memaksa kehendak kepada orang lain
c.       Mengutamakan budaya musyawarah, memberikan hak suara dan mengawasi wakil rakyat






5.      Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam sila ini menjelaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia ini harus mendapatkan keadilan di berbagai aspek adil dalam pemberian hak dan kewajiban, adil dalam penyampaian pendapat, serta adil dalam mendapatkan pelayanan dan program-program Negara.
Adapun realisasinya yaitu:
a.       Menjunjung tinggi keadilan
b.      Bersikap adil terhadap sesama
c.       Menolong sesama manusia yang membutuhkan
d.      Menghargai orang lain
e.       Bekerja keras


C.    Langkah Realisasi Pancasila dalam Sosial dan Budaya
Sebagai perbuatan khas manusiawi, segala tindakan yang dilakukan oleh manusia di dasarkan oleh pemikiran dan pemahaman. Hasil pemikiran dan pemahaman tersebut secara langsung ataupun tidak langsung digunakan sebagai landasan untuk bertindak sebab dengan pemikiran dan pemahaman yang dimilikinya manusia dapat memahami keberadaan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain. Pemilihan itu terjadi atas berbagai situasi yang menawarkan berbagai hal yang bernilai sesuai dengan kecenderungan yang dimilikinya.
 Hal-hal yang dirasa bernilai itu akan memberikan daya tarik serta kecenderungan akan dipilih untuk diusahakan. Demikian pula dengan Pancasila, kita perlu memahami Pancasila dengan benar, yang meliputi fungsi dan kedudukannya dalam kehidupan kita.
Bangsa yang berbudaya Pancasila adalah bangsa yang berpegang pada prinsip religiositas, pengakuan bahwa manusia merupakan salah satu makhluk Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa yang berbudaya Pancasila menghendaki berlangsungnya segala sesuatu dalam suasana yang selaras, serasi dan seimbang. Hal ini hanya mungkin terjadi apabila setiap warga masyarakat menyadari akan hak dan kewajibannya, menyadari akan peran, fungsi dan kedudukannya.  
Bangsa yang berbudaya Pancasila menciptakan masyarakat yang demokratis, suatu masyarakat yang pluralistik, menghargai segala perbedaan yang dialami manusia, menghargai perbedaan pendapat, sportif, yang pada akhirnya bermuara pada suatu masyarakat yang selalu mengutamakan kesepakatan dalam menentukan keputusan bersama, dan selalu mematuhinya. Keputusan bersama ini dapat berupa kesepakatan yang bersifat informal, sosial maupun kultural oleh masyarakat, dapat pula bersifat formal dan yuridis, seperti peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Negara. Masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang anggotanya menjunjung tinggi kesepakatan bersama dan menjunjung tinggi peraturan hukum. Hal ini berarti bahwa penegak hukum dan warga masyarakat sama-sama mematuhi hukum sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing.
Bangsa yang berbudaya pancasila menghargai harkat dan martabat manusia. Dengan kata lain Hak Asasi Manusia di junjung tinggi. Manusia didudukan dan ditempatkan sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hak-hak sipil dan politik warga masyarakat dihormati, demikian pula hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Dalam masyarakat yang demokratis yang menjunjung tinggi hak asasi warganya maka akan tercipta keadilan, kesetaraan gender, kebenaran dan keutamaan hidup, nilai yang sangat didambakan. Dengan demikian akan tercipta masyarakat yang berbudaya dan beradab. Bangsa yang berbudaya pancasla menuntut berlangsungnya disiplin, transparansi, kejujuran dan tanggung jawab sosial dalam segala penyelenggaraan kehidupan. Dengan nilai-nilai tersebut akan tercipta keteraturan, ketertiban, ketentraman, kelugasan, saling percaya mempercayai, kebersamaan, anti kekerasan dan kondisi lainnya yang memperkuat kesatuan dan persatuan masyarakat sehingga terhindar dari berbagai penyimpangan termasuk korupsi, kolusi dan nepotisme dalam berbagai penyelenggaraan kehidupan, termasuk penyelenggaraan pemerintahan.
Bangsa yang berbudaya Pancasila mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, tanpa mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok masyarakat. Berbagai kepentingan ini perlu diatur begitu rupa sehingga tercipta ke-harmonian.




D.    Kendala Realisasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Dan Budaya
1.      Kendala Realisasi Pancasila
a.       Pengaruh budaya luar terhadap budaya indonesia
Kebudayaan Indonesia terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan lain seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha. Dari waktu ke waktu budaya barat semakin marak dan di serap dengan mudah oleh masyarakat Indonesia, tanpa memperdulikan apakah budaya itu merusak atau tidak. Namun secara tidak langsung masyarakat Indonesia lebih menyukai budaya luar dari pada budaya sendiri yang masih lekat dengan nilai-nilai Pancasila. Beberapa contoh asing yang sangat negativ namun marak di Indonesia yaitu seks bebas, pengkonsumsian narkoba dan obat-obatan terlarang dan gaya berpakaian.

b.      Keberagaman Budaya Indonesia
Keberagaman budaya sering menjadi pemicu timbunya konflik di Indonesia. Kesalahpahaman atau konflik yang timbul akibat adanya keanekaragaman budaya di Indonesia. Misalnya konflik Ambon dengan Bugis.
Masyarakat Ambon umumnya adalah kelompok masyarakat yang statis. Mereka lebih suka menjadi pegawai negeri, menguasai lahan tempat kelahirannya, juga memiliki ladang dan pengolahan sagu. Berbeda dengan masyarakat Bugis yang merupakan kaum pendatang dan tidak memiliki lahan. Umumnya masyarakat Bugis adalah pedagang sehingga banyak menguasai bidang ekonomi di Ambon, kemudian lama kelamaan kemampuan finansial mereka lebih besar. Kesenjangan ekonomi inilah yang memunculkan konflik, serupa juga terjadi di Poso, Timor Timur dan Sambas, konflik antara warga lokal dengan kaum pendatang.
Selain itu yang menjadi masalah saat ini adalah identitas dan nilai-nilai kebudayaan masing-masing suku suku bangsa di setiap daerah di Indonesia sudah mulai luntur bahkan menghilang. Padahal nilai-nilai kebudayaan berfungsi untuk mempertahankan harga diri, nilai-nilai yang mulai luntur akan mengikis harga diri dan harga diri bangsa.



2.      Pemecahan Masalah Kendala Realisasi Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan tuntunan  dan pegangan dalam mengatur atau mengendalikan sikap dan prilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam.
Kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai Pancasila yang merupakan nilai-nilai luhur Bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun. Dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila, perlu diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
a.       Realisasi Pancasila merupakan perwujudan atau penerapan suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sunguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Realisasi Pancasila dalam bidang sosial budaya dapat diartikan sebagai aktivitas ataupun tindakan dalam mengembangkan kebudayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
b.      Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial dan budaya. Pelaksanaan Pancasila merupakan salah satu bentuk perwujudan Pancasila dalam tindakan dan kegiatan praktis dalam kehidupan manusia. Dan menurut Noto Nagoro jenis pelaksaan semacam ini di istilahkan sebagai subjektivikasi subjektiv. Sedangkan sebagai yang didukung dan diusahakan oleh bangsa Indonesia, pancasila tentu saja akan dilaksanakan secara bersama-sama dalam seluruh segi kehidupan bangsa Indonesia. Dalam membuat khaidah-khaidah ataupun norma-norma dalam kehidupan bersama, serta dalam menentukan arah tujuan bagi kehidupan bersama dan pelaksanaan-pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan Pancasila bersama ini disebut subjektivitas objektif.
c.       Langkah Realisasi pancasila dalam sosial dan budaya
Ø  Bangsa yang berbudaya Pancasila adalah bangsa yang berpegang pada prinsip religiositas, pengakuan bahwa manusia merupakan salah satu makhluk Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Ø  Bangsa yang berbudaya Pancasila menghendaki berlangsungnya segala sesuatu dalam suasana yang selaras, serasi dan seimbang
Ø  Bangsa yang berbudaya Pancasila menciptakan masyarakat yang demokratis, suatu masyarakat yang pluralistik, menghargai segala perbedaan yang dialami manusia, menghargai perbedaan pendapat, sportif
Ø  Bangsa yang berbudaya pancasila menghargai harkat dan martabat manusia. Dengan kata lain Hak Asasi Manusia di junjung tinggi
Ø  Bangsa yang berbudaya Pancasila mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, tanpa mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok masyarakat
d.      Kendala Realisasi Pancasila dalam sosial dan budaya dan pemecahannya.
            I.            Kendala Realisasi Pancasila
Ø  Pengaruh budaya luar terhadap budaya indonesia
Ø  Keberagaman Budaya Indonesia
         II.            Pemecahan Masalah Kendala Realisasi Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan tuntunan  dan pegangan dalam mengatur atau mengendalikan sikap dan prilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam.
Kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai Pancasila yang merupakan nilai-nilai luhur Bangsa


B.     Saran
Kehidupan Sosial Budaya hendaknya dijalankan berlandaskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila. Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia maka sudah sepantasnya dan selayaknya pelaksanaan kehidupan sehari-hari dalam bidang apapun itu terutama dalam bidang sosial budaya tidak mengindahkan kaedah-kaedah luhur Pancasila. Kita wujudkan Indonesia yang sejahtera dengan menerapkan budaya yang berpancasila. Dan dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca, penulis sangat mengharapkan demi sempurnanya makalah ini kedepan.


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar