Sabtu, 14 Oktober 2017

Makalah Kenakalan Remaja

Kenakalan Remaja


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Masa remaja sering di kenal dengan istilah masa pubertas. Pada masa ini,seorang anak yang baru mengalami pubertas serig kali menampilkan beragam gejola emosi,menarik diri dari keluarga,serta mengalami banyak masalah,baik di rumah,maupun sekolah,atau lingkungan pertemanannya.
Kenakalan remaja pada era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak di bawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, fresex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya.faktor ini sudah tidak dapat di ungkiri lagi, meningkatnya kriminal di indonesia tidak hanya di lakukan oleh orang dewasa,tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah di pahami,misalanya: pencurian yang di lakukan seorang remaja,hanya untuk memberikan hadiah ke pada mereka
yang di sukainya,maksud untuk memberi kesan yang baik atau mengagumkan.
Akibatnya, orang yua mengeluh perilaku anak anaknya yang tidak dapat di atur,bahkan tekadang  bertindak melawan mereka.Konflik keluarga ,mood swing,depresi,dan munculnya tindakan beresiko sangat umum terjadi pada masa remaja  di bandingkan pada masa masa lain di sepanjang rentang kehidupannya.Sebagai mana kita ketahui bahwa masa remaja itu ialah masa pubertas yang ingin menghabiskan waktunya untuk senang senang dan menghabiskan waktu untuk main main bahkan tidak peduli kepada orang tuanya,sehingga orang tualah yang menjadi sasarannya.

























BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.   Pengertian Remaja
Remaja adalah:waktu manusia berumur belasan tahun,pada masa remaja manusia tidak dapat di sebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula di sebut anak anak.Masa remaja adalah:Masa peralihan manusia dari anak anak menuju dewasa.Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa remaja yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Menurut psikologi, masa remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa,pada usia kurang lebih 10 sampai12 tahun dan berakhir pada masa usia 18 tahun hingga 22 tahun.masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang dramatis,perubahan bentuk tubuh,dan perubahan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,perkembangan pinggang dan kumis,dan dalamnya suarsa.
Pada masa ini pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol {pemikiran semakin logis,abstrak dan idelistk}dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.Remasja memiliki tempat di antara anak anak dan orang tua karna sudah tidak termasuk anak tetapi dan belum jaga berada dalam golongan dewasa atau tua.seperti yang di kemukakan oleh calon {dalam monks,dkk1994} bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karna masa remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.bahwa remaja di artikan sebaqgai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologi{kognitif,dan sosial emosional}.batasan usia remaja yang umum di gunakan oleh para ahli adalah:antara 12 hingga 21 tahun.Rentang waktu usia remaja  ini biasanya di bedakan atas empat, yaitu:
a. 12 -15 tahun
b. Masa remaja awal 15-18 tahun
c. Masa remaja pertengahan 18-21 tahun
d. Masa akhir

B.   Ciri-ciri Remaja
Mengnai masa remaja tidak mesti di lihat dari satu sisi, tetapi dapat di lihat dari  berbagai segi.Misalnya dari segi usia, perkembangan fisik,phiskis, dan perilaku.Menurut Gayo{1990:638-639},ciri ciri remaja di bagi dalam tiga  fase,yaitu:Adolensi diri, adolensi menengnah, adolensi akhir.

Adapun penjelasanya di bawah ini adalah sebagai berikut :
1.      Adolensi diri
Fase ini berarti preokupsi seksual yang tidak jartang menurunkan daya kreaktif dan ketekunan mulai renggang dengan orang tua dan membentuk kelompok kawan atau sahabat karib,tingkah laku kurang dapat di pertanggung jawabkan.Seperti perilaku diluar kebiasaan,delikuen, memiakal atau defresi.


2.      Adolensi menengah
Hubungan dengan kawan dari lawan jenis mulai meningkat pentingnya fantasi dan faratisme terhadap berbagai aliran,misalnya misti, musik dan lain lain.menduduki tempat yang kuat dalam perioritasnya sehingga kritik  tidak jarang dilontarkan kepada keluarga dan masyarakat yang di anggap salah dan tidak benar.Seksualitas mulai tampak daslam ruang  atau skala identifikasi dan desploritas lebih terarah untuk  meminta bantuan. 
3.      Adolensi akhir
Masa ini remaja mulai lebih luas,mantap,dari dewasa dan ruang liungkup penghayatan nya.ia lebih berifat”menerima,dan,mengerti”malahan sudah mulai menghargai sikap orang/pihak lain yang mingkin sebelumnya ditolak.Memiliki karier tertentu dan sikap kedudukan,kulrural,politik,maupun etikanya lebih mendekati orang tuanya.Bila kondisinya kurang menguntungkan,maka masa turut diperpanjang dengan konsekuensi.Ini terasa bosan dan merosot tahap ke sulitan jiwanya,memerlukan bimbingan dengan baik dan bijaksana,dari orang orang di sekitatarnya.

C.   Psikologi Remaja
Ciri perkembangan psikologi remaja adalah:adanya emosi meledak ledak,
sulit untuk di kendalikan, cepat depresi {sedih, putus asa} kemudian melawan dan
memborontak, emosi tidak dapat dikendalikan ini di sebabkan oleh konflik peran yang
senang di alami remaja.


















BAB III
RUANG LINGKUP

A.   Faktor-faktor pendukung kenakalan remaja dan Cara
Mengatasinya

 1.  Pengaruh teman dikalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini adalah semua sifatnya. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya.
      Cara Mengatasi :
         Mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai
          Orangtua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan
     sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Sebab
     dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak
     mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah tangga.
         Dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari. Mereka dididik untuk mandiri. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasan teman yang baik.

2. Tekanan orang tua dalam memilih pendidikan memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak, agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Terkadang hal ini yang menjadikan orang tua berkeras hati untuk memasukan anaknya kesekolah yang manurut orang tua adalah yang terbaik tapi belum tentu untuk anak itu sendiri. Tak jarang dengan adanya selisih paham tentang pendidikan anak menjadi lebih egois karena dia mempunyai tempat pendidikan menurutnya terbaik. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali.
 Mereka malah pergi bersama dengan kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa
 mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat   
 terlarang.

Cara Mengatasinya :
 Ketika anak telah berusia 17 tahun atau 18 tahun yang merupakan akhir masa remaja, anak mulai akan memilih perguruan tinggi. Orangtua hendaknya membantu
   memberikan pengarahan agar masa depan si anak berbahagia. Arahkanlah agar
   anak memilih jurusan sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua.
• Berikan Kepercayaan anak untuk memilih pendidikannya dan orang tuamengawasi anak dan jangan terlalu membatasi selama itu masih dalam batas kewajaran.


















BAB IV
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dengan terselesainya tugas Kenakalan Remaja ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua guru beserta teman-teman yang telah mendukung selama ini.  
 Sesuai dengan hasil tugas kami ini, kami tahu banyak kelemahan dan kekurangan, marilah saling kerja sama untuk membangun dalam hal kebaikan.

B.   Saran
Semoga setelah kami menyelesaikan tugas makalah kenakalan remaja ini, kami berharap agar kita semua dapat mengambil makna dari makalah ini, dan kami sarankan agar kita semua berhati-hati dalam melakukan segala aktivitas-aktivitas yang tidak mendukung watak dan sikap kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar