PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa
remaja sering di kenal dengan istilah masa pubertas. Pada masa ini,seorang anak
yang baru mengalami pubertas serig kali menampilkan beragam gejola
emosi,menarik diri dari keluarga,serta mengalami banyak masalah,baik di
rumah,maupun sekolah,atau lingkungan pertemanannya.
Kenakalan remaja pada era modern ini
sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak di bawah umur yang sudah
mengenal rokok, narkoba, fresex, dan terlibat banyak tindakan kriminal
lainnya.faktor ini sudah tidak dapat di ungkiri lagi, meningkatnya kriminal di
indonesia tidak hanya di lakukan oleh orang dewasa,tetapi banyak juga dari
kalangan para remaja. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan
mudah di pahami,misalanya: pencurian yang di lakukan seorang remaja,hanya untuk
memberikan hadiah ke pada mereka
yang
di sukainya,maksud untuk memberi kesan yang baik atau mengagumkan.
Akibatnya,
orang yua mengeluh perilaku anak anaknya yang tidak dapat di atur,bahkan tekadang
bertindak melawan mereka.Konflik
keluarga ,mood swing,depresi,dan munculnya tindakan beresiko sangat umum
terjadi pada masa remaja di bandingkan
pada masa masa lain di sepanjang rentang kehidupannya.Sebagai mana kita ketahui
bahwa masa remaja itu ialah masa pubertas yang ingin menghabiskan waktunya
untuk senang senang dan menghabiskan waktu untuk main main bahkan tidak peduli
kepada orang tuanya,sehingga orang tualah yang menjadi sasarannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Remaja
Remaja
adalah:waktu manusia berumur belasan tahun,pada masa remaja manusia tidak dapat
di sebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula di sebut anak anak.Masa remaja
adalah:Masa peralihan manusia dari anak anak menuju dewasa.Remaja merupakan
masa peralihan antara masa anak dan masa remaja yang berjalan antara umur 12
tahun sampai 21 tahun.
Menurut
psikologi, masa remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak
hingga masa awal dewasa,pada usia kurang lebih 10 sampai12 tahun dan berakhir
pada masa usia 18 tahun hingga 22 tahun.masa remaja bermula pada perubahan
fisik yang cepat, pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang dramatis,perubahan
bentuk tubuh,dan perubahan karakteristik seksual seperti pembesaran buah
dada,perkembangan pinggang dan kumis,dan dalamnya suarsa.
Pada
masa ini pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol {pemikiran
semakin logis,abstrak dan idelistk}dan semakin banyak menghabiskan waktu di
luar keluarga.Remasja memiliki tempat di antara anak anak dan orang tua karna
sudah tidak termasuk anak tetapi dan belum jaga berada dalam golongan dewasa
atau tua.seperti yang di kemukakan oleh calon {dalam monks,dkk1994} bahwa masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karna masa remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.bahwa remaja
di artikan sebaqgai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologi{kognitif,dan sosial emosional}.batasan usia
remaja yang umum di gunakan oleh para ahli adalah:antara 12 hingga 21
tahun.Rentang waktu usia remaja ini
biasanya di bedakan atas empat, yaitu:
a. 12 -15 tahun
b. Masa remaja awal 15-18 tahun
c. Masa remaja pertengahan 18-21 tahun
d. Masa akhir
B.
Ciri-ciri Remaja
Mengnai masa remaja tidak mesti di lihat
dari satu sisi, tetapi dapat di lihat dari
berbagai segi.Misalnya dari segi usia, perkembangan fisik,phiskis, dan
perilaku.Menurut Gayo{1990:638-639},ciri ciri remaja di bagi dalam tiga fase,yaitu:Adolensi diri, adolensi menengnah,
adolensi akhir.
Adapun penjelasanya di bawah ini adalah
sebagai berikut :
1. Adolensi
diri
Fase ini berarti
preokupsi seksual yang tidak jartang menurunkan daya kreaktif dan ketekunan
mulai renggang dengan orang tua dan membentuk kelompok kawan atau sahabat
karib,tingkah laku kurang dapat di pertanggung jawabkan.Seperti perilaku diluar
kebiasaan,delikuen, memiakal atau defresi.
2. Adolensi
menengah
Hubungan dengan kawan
dari lawan jenis mulai meningkat pentingnya fantasi dan faratisme terhadap
berbagai aliran,misalnya misti, musik dan lain lain.menduduki tempat yang kuat
dalam perioritasnya sehingga kritik
tidak jarang dilontarkan kepada keluarga dan masyarakat yang di anggap
salah dan tidak benar.Seksualitas mulai tampak daslam ruang atau skala identifikasi dan desploritas lebih
terarah untuk meminta bantuan.
3. Adolensi
akhir
Masa ini remaja mulai
lebih luas,mantap,dari dewasa dan ruang liungkup penghayatan nya.ia lebih
berifat”menerima,dan,mengerti”malahan sudah mulai menghargai sikap orang/pihak
lain yang mingkin sebelumnya ditolak.Memiliki karier tertentu dan sikap
kedudukan,kulrural,politik,maupun etikanya lebih mendekati orang tuanya.Bila
kondisinya kurang menguntungkan,maka masa turut diperpanjang dengan
konsekuensi.Ini terasa bosan dan merosot tahap ke sulitan jiwanya,memerlukan
bimbingan dengan baik dan bijaksana,dari orang orang di sekitatarnya.
C.
Psikologi Remaja
Ciri
perkembangan psikologi remaja adalah:adanya emosi meledak ledak,
sulit
untuk di kendalikan, cepat depresi {sedih, putus asa} kemudian melawan dan
memborontak,
emosi tidak dapat dikendalikan ini di sebabkan oleh konflik peran yang
senang
di alami remaja.
BAB III
RUANG LINGKUP
A.
Faktor-faktor pendukung kenakalan remaja dan Cara
Mengatasinya
1.
Pengaruh teman dikalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan
satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka
di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan
terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat
pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang
lainnya. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya
membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga
senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan
tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini adalah semua sifatnya. Malah kalau
tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya.
Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang
tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi
tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak
akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan
melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain
sebagainya.
Cara Mengatasi :
•
Mengarahkan
untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai
• Orangtua hendaknya juga memberikan
kesibukan dan mempercayakan
sebagian tanggung jawab rumah tangga
kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan
maupun mengada-ada. Sebab
dengan memberikan tanggung jawab dalam
rumah akan dapat mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan
sekaligus dapat melatih anak
mengetahui tugas dan kewajiban serta
tanggung jawab dalam rumah tangga.
• Dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan
masalah sehari-hari. Mereka dididik untuk mandiri. Selain itu, berilah
pengarahan kepada mereka tentang batasan teman yang baik.
2. Tekanan
orang tua dalam memilih pendidikan memberikan pendidikan yang sesuai adalah
merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak, agar anak dapat memperoleh
pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Terkadang hal ini
yang menjadikan orang tua berkeras hati untuk memasukan anaknya kesekolah yang
manurut orang tua adalah yang terbaik tapi belum tentu untuk anak itu
sendiri. Tak jarang dengan adanya selisih paham tentang pendidikan anak menjadi
lebih egois karena dia mempunyai tempat pendidikan menurutnya terbaik.
Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab,
meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya
tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian
menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali.
Mereka malah pergi bersama dengan
kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa
mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi
salah satu pengguna obat-obat
terlarang.
Cara Mengatasinya :
• Ketika anak telah berusia 17 tahun atau 18 tahun
yang merupakan akhir masa remaja, anak mulai akan memilih perguruan tinggi.
Orangtua hendaknya membantu
memberikan pengarahan agar masa depan si
anak berbahagia. Arahkanlah agar
anak memilih jurusan sesuai dengan
kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua.
• Berikan
Kepercayaan anak untuk memilih pendidikannya dan orang tuamengawasi anak dan
jangan terlalu membatasi selama itu masih dalam batas kewajaran.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan
terselesainya tugas Kenakalan Remaja ini, maka kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua guru beserta teman-teman yang telah mendukung selama ini.
Sesuai dengan hasil tugas kami ini, kami tahu
banyak kelemahan dan kekurangan, marilah saling kerja sama untuk membangun
dalam hal kebaikan.
B.
Saran
Semoga
setelah kami menyelesaikan tugas makalah kenakalan remaja ini, kami berharap
agar kita semua dapat mengambil makna dari makalah ini, dan kami sarankan agar
kita semua berhati-hati dalam melakukan segala aktivitas-aktivitas yang tidak
mendukung watak dan sikap kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar