Sabtu, 14 Oktober 2017

Pengertian Interaksi Sosial



Pengertian Interaksi Sosial

            Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.

   1. Interaksi antara individu dengan individu
           Adalah individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada  individu lainnya dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan atau respon.

   2. Interaksi antara individu dengan kelompok
           Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok bisa digambarkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan mengajari siswa-siswinya didalam kelas/seorang penceramah yang sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan/bisa ada saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok.

   3. Interaksi antar kelompok dengan kelompok
           Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan dalam kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan kepentingan dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.

A.    Ciri-ciri Interaksi Sosial

          Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan sosial yang relatif baku/tetap, apabila interaksi sosial yang terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu relatif lama dan diantara para pelaku yang relatif sama. Pola seperti ini dapat dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan norma. Sejarah pola yang melandasi interaksi sosial adalah tujuan yang jelas, kebutuhan yang jelas dan bermanfaat, adanya kesesuaian dan berhasil guna, adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang berlaku dan dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai berikut: :

1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
     2. Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak yaitu pengirim        
    (sender) dan penerima (receiver).
3. Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian diantara  
    pengirim dan penerima.
     4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut.
    Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang lain  
    yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari penerima.

B.  Arah Komunikasi dalam Interaksi Sosial

     Menurut Gibson (1996) desain organisasi harus memungkinkan terjadinya komunikasi 4 arah yang berbeda :

1. Komunikasi ke bawah (down ward communication) adalah komunikasi yang
    mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi seperti  
    kebijakan pimpinan, instansi/memoresmi.
2. Komunikasi keatas (up ward communication) adalah komunikasi yang mengalir
    dari tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi seperti kotak saran,   
    pertemuan kelompok dan prosedur keluhan.
3. Komunikasi horizontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang
    mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi.
4. Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang
    bersifat melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi.

        C.  Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial

 -  Faktor Internal
     1. Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan.
                             Secara naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling
                       tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah    
                       dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula      
                       orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak
                       mengalami kepunahan.
                  2. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
                             Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan keberadaan
                      orang lain yang akan saling memerlukan, saling tergantung untuk saling  
                      melengkapi kebutuhan hidup.
                  3. Dorongan untuk mempertahankan hidup
                            Dorongan untuk mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi
                      ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain,
                      atau pun dari serangan binatang buas.
                 4. Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama
                           Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam
                     rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada
                     dalam hati masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa
                     nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan
                     orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.

-  Faktor Eksternal
   1.  Imitasi
             Imitasi dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang     
        untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain.
   2.  Identifikasi
             Merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi
        sama dengan pihak lain.
   3.  Sugesti
             Merupakan cara pemberian suatu pandangan/pengaruh oleh seseorang  
         kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga seseorang tersebut  
         mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikan tanpa berpikir panjang.
  4.  Simpati
             Merupakan sikap keterkaitan terhadap orang lain. Sikap ini timbul karena
       adanya kesesuaian antara nilai yang dianut oleh kedua belah pihak.
 5.  Empati
             Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya
       perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih
       menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati.
 6.  Motivasi
           Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada
       orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut
       menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.

-   Kontak Sosial
            Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak   
    saling berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik.Jadi kontak
    tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal
    beberapa macam kontak sosial yaitu :

 a.  Menurut cara yang dilakukan
      Kontak langsung dan kontak tidak langsung.
 b.  Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya
      Kontak primer dan kontak sekunder.
 c.  Menurut sifat
      Kontak positif dan kontak negatif.

-  Komunikasi
            Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk  
   dapat dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.
-  Tindakan Sosial
            Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi  
    individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu  
    tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain.   
           Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan sosial    
  dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :

    1.  Tindakan rasional instrumental
               Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan  memperhi-
         tungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak  
         dicapai dalam tindakan itu.
   2.  Tindakan rasional berorientasi nilai
              Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.
   3.  Tindakan tradisional
              Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan        
        rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.
   4. Tindakan efektif
              Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang   
       dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau
       emosi dalam diri pelaku.

            D.  Bentuk dan Sifat Interaksi Sosial
                        Dalam proses interaksi sosial menghasilkan 2 bentuk yaitu proses sosial  
   asosiatif dan disosiatif.
    -  Proses/interaksi Sosial Asosiatif
            Adalah proses sosial yang membawa ke arah persatuan dan kerja sama.   
       Proses ini disebut juga sebagai proses yang positif. Beberapa proses sosial   
       yang bersifat asosiatif adalah :
         1. Akulturasi (acculturation)
                  Merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan
             asing/kebudayaan lain tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
             kebudayaan sendiri.
         2. Asimilasi
                 Proses asimilasi terjadi apabila dalam masyarakat terdapat perbedaan  
             kebudayaan diantara kedua belah pihak, ada proses saling menyesuaikan,
             ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.
         3. Kerja sama (cooperation)
                 Merupakan bentuk yang paling utama dalam proses interaksi sosial
             karena interaksi sosial yang dilakukan oleh seorang/kelompok orang  
             bertujuan untuk memenuhi kepentingan/kebutuhan bersama.
              · Kerjasama spontan : kerjasama yang timbul secara spontan.
              · Kerjasama langsung : kerjasama yang terjadi karena adanya perintah                
                 dari atasan.
              · Kerjasama kontrak : kerjasama yang terjadi atas dasar ketentuan
                 tertentu yang di setujui bersama untuk jangka waktu tertentu.
              · Kerjasama tradisional : kerjasama yang terbentuk karena adanya system  
                 tradisi yang kondusif.
 
    4.  Akomodasi
              Sebagai proses usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk meredakan
         atau memecahkan konflik dalam rangka mencapai kestabilan.
 
        - . Proses/interaksi sosial disosiatif
                 Merupakan interaksi sosial yang membawa ke arah perpecahan. Ada
            beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif yaitu :
            a. Konflik Sosial/pertentangan
                    Dapat diartikan sebagai suatu proses antara dua orang atau lebih,
                maupun kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan  
                menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
            b. Persaingan (competition)
                   Merupakan suatu proses sosial yang melibatkan mencapai keuntungan
                melalui bidang kehidupan yang pada suatu saat tertentu menjadi pusat
                perhatian umum, tanpa ancaman/kekerasan.
           c. Kontrovensi
                  Merupakan suatu proses sosial yang posisinya berada diantara  
               persaingan dan konflik. Kontrovensi dapat berwujud sikap tidak senang,
               baik secara terbuka/sembunyi-sembunyi.

     -   Interaksi berdasarkan hubungan
           1. Hubungan antar status
                   Adalah hubungan antara dua pihak dalam masyarakat yang berada   
              dalam satu lingkungan organisasi yang bersifat formal sehingga masing-
              masing pihak didalam melakukan interaksinya didasarkan pada statusnya
              masing- masing.

           · Ciri-ciri hubungan antarstatus
              -  Masing-masing pihak berpijak pada statusnya.
              -  Bentuk hubungan tersebut didasarkan pada aturan yang berlaku.
              -  Toleransi bersifat terbatas.
              -  Bentuk-bentuk hubungan lebih bersifat formal.
              -  Ada sanksi yang diberlakukan terhadap interaksi yang menyimpang   
                 dari ketentuan yang ada.
          2. Hubungan antar kepentingan
                 Adalah hubungan antarpihak didalam masyarakat yang berorientasi  
              pada terpenuhnya kepentingan dari masing-masing pihak.
 
        · Ciri-ciri hubungan antar kepentingan
           -  Masing-masing pihak berpijak pada kepentingan masing-masing.
           -  Bentuk hubungan cenderung bersifat formal.
           -  Didasarkan pada norma-norma tertentu yang telah disepakati.
           -  Solidaritas relatif lebih tinggi.
          -  Masing-masing pihak mempunyai interest dan kepentingan yang sama.
        3. Hubungan kekeluargaan
                 Adalah hubungan yang terjadi antar pihak dimana masing-masing   
            masih mempunyai hubungan darah.
     
       · Ciri-ciri hubungan kekeluargaan
        -  Masing-masing pihak masih ada hubungan darah/kekerabatan.
        -  Hubungan bersifat non formal.
        -  Solidaritas sangat tinggi.
        -  Setiap interaksi tidak didasarkan pada peraturan yang berlaku.
        -  Masing-masing pihak saling memanjakan.
    4. Hubungan persahabatan
             Adalah hubungan antara dua pihak/elbih pihak dimana masing-masing  
        sangat mendambakan komunikasi yang saling menguntungkan untuk  
        menjalin suatu hubungan yang sedemikian dekat/keakraban.
     
      · Ciri-ciri hubungan persahabatan
        -  Solidaritas sosial tinggi.
        -  Bentuk hubungan dapat bersifat formal/non formal.
        -  Masing-masing pihak saling mengupayakan agar hubungan tetap harmonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar